Panduan Lengkap Wire Rope: Fungsi, Spesifikasi, Jenis, Konstruksi, Inspeksi, dan Penerapannya

Wire rope adalah untaian yang terbentuk dari beberapa kabel baja yang diletakkan dalam pola heliks di sekitar inti. Wire rope memiliki sifat-sifat seperti kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap tegangan yang bermacam-macam
Wire rope juga memiliki spesifikasi dan properti yang beragam yang berpengaruh pada kinerja dan umur pakainya.
Apa itu Wire Rope?
Wire rope adalah sejenis tali yang terbuat dari serangkaian kawat baja atau serat logam lainnya yang dianyam bersama untuk membentuk struktur yang kuat dan tahan lama.
Di masyarakat sendiri berkembang istilah atau sebutan lain dari wire rope ini, seperti: kawat seling, sling baja, kawat seling, seling baja, kawat baja, tali seling dll.
Sejarah Awal Mula Penggunaan Wire Rope
Dalam era modern, wire rope telah menjadi perangkat yang sangat penting. Dikenal karena kemampuan dan manfaatnya yang beragam, serta sifat yang mudah beradaptasi, kawat seling menjadi alat yang sangat diperlukan.
Pada awalnya, kawat terbuat dari besi yang ditempa. Besi tempa tersebut kemudian dipotong dan ditarik menjadi lembaran tipis yang akan diolah menjadi helaian/untaian tali. Proses ini melibatkan kekuatan air untuk menarik besi. Penemuan mesin uap pada abad ke-19 mengubah metode ini dengan memperkenalkan bantuan uap air.
Pada 1831, Ichabod Washburn mendirikan pabrik kawat di Massachusetts dengan metode inovatif menggunakan billet, yaitu batangan tipis hasil pemotongan logam. Berbeda dari cara tradisional, kawatnya tidak langsung dibuat menjadi untaian tunggal, melainkan dipilin menjadi tali. Ini, menurut para ahli, mengurangi risiko putusnya kawat dan meningkatkan kekuatan menahan beban.
Antara tahun 1831-1834, Wilhelm Albert menciptakan wire rope modern untuk penambangan di Pegunungan Harz, Jerman, menggunakan tiga helai/untaian tiap empat kawat. Penemuan ini memicu perkembangan industri kawat seling .
Kemudian Pada 1840, Robert Stirling Newall mempatenkan proses pembuatannya, mengarah pada produksi massal dan penggunaan sebagai material konstruksi. Seiring dengan itu, John A. Roebling, mulai 1841, memperkenalkan manufaktur wire rope baru di Amerika Serikat dan sukses menerapkannya dalam pembangunan Jembatan Brooklyn.
Fungsi Wire Rope
Wire rope dipilih sebagai alat angkat utama, karena dengan desainnya yang unik, terdiri dari sejumlah kawat baja membentuk untaian individu, disusun dalam pola heliks di sekitar inti.
“Fungsi utama kegunaan dari wire rope adalah sebagai alat angkat atau penarik dalam berbagai aplikasi. Wire rope sering digunakan untuk pengangkatan dan penarikan beban berat, seperti dalam derek, lift, atau peralatan konstruksi.”
Selain itu, wire rope juga berfungsi untuk mentransmisikan daya mekanis dalam mekanisme yang melibatkan penggunaan gaya tarik. Misalnya, dapat digunakan dalam sistem kendali pesawat atau mekanisme lain yang memerlukan transfer gaya dengan kekuatan dan keandalan tinggi.
Dengan strukturnya yang terdiri dari banyak kawat baja, wire rope memberikan kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan terhadap tekanan dan juga memberikan kelenturan.
Memahami Spesifikasi dan Konstruksi Wire Rope
Wire rope adalah perangkat mekanis kompleks yang berfungsi membantu pengangkatan dan pergerakan beban. Digunakan dalam industri pengangkatan dan periggingan, wire rope dipasang pada derek atau hoist dan dilengkapi dengan swivel, shackle, atau hook untuk mengaitkan dan menggerakkan beban secara terkendali.
Konfigurasi ware rope pada material, kawat, dan struktur untaian memberikan manfaat yang berbeda untuk aplikasi pengangkatan tertentu, termasuk: 1. Kekuatan 2. Fleksibilitas 3. Ketahanan terhadap aus 4. Ketahanan terhadap tekanan 5. Ketahanan kelelahan (Fatigue resistance) 6. Ketahanan terhadap korosi 7. Ketahanan rotasi.
Meski demikian, pemilihan wire rope yang tepat untuk pengangkatan memerlukan pertimbangan cermat. Kita harus memahami komponen wire rope, konstruksi wire rope, dan berbagai jenis wire rope serta penggunaannya.
Hal ini akan memungkinkan kita untuk bisa memilih wire rope yang kinerjanya paling baik dan memiliki umur pakai panjang.
Berikut adalah istilah-istilah pada konstruksi dan properti wire rope, yang membantu pemilihan sebelum membeli wire rope:
- Length Jumlah total ukuran wire rope (dipotong sesuai ukuran) ketika dililit pada gulungan dan diserahkan kepada Anda.
- Size Sesifikasi diameter wire rope, biasanya mengngunakan satuan inchi atau milimeter
- Strand Patterns Wire rope terbuat dari jumlah lapisan kawat dan jumlah kawat dalam setiap lapisan, dan ukuran kawat dalam setiap lapisan membentuk tipe pola tertentu. Masing-masing pola yang membentuk wire rope ini, menghasilkan aplikasi dan fungsi yang berbeda.
- Preformed or Non-Preformed: Identifikasi pada wire rope mengenai fleksibilitas saat ditekuk atau dililit.
- Direction and Type of Lay (Arah dan tipe lilitan)

Regular Lay – Kawat-kawat sejajar dengan sumbu wire rope. Lang Lay – Kawat-kawat membentuk sudut dengan sumbu wire rope. Alternate Lay – Wire Rope terdiri dari rangkaian kawat-kawat sejajar dan lang lay secara bergantian — biasanya digunakan untuk aplikasi khusus.
- Finishing wire rope
Pada proses finishing pembuatan wire rope biasanya dilapisi oleh: galvanis, campuran galvanis dan alumunium, stainless steel, dan unfinished steel yaitu istilah wire yang tidak di coating (istilah lainnya “bright”). - Grade Istilah “Grade of Rope” sering digunakan dalam standar internasional untuk mengelompokkan tingkatan kekuatan wire rope. Ada banyak grade wire rope yang berbeda, semakin tinggi gradenya, semakin tinggi kekuatan minimalnya. Umumnya, grade-grade wire rope yang tersedia mencakup Improved Plow Steel (IPS), Extra Improved Plow Steel (EIPS), Extra Extra Improved Plow Steel (EEIPS), dan grade-grade wire rope metrik dapat ditentukan sebagai 1770n/mm² (Improved Plow Steel), 1960n/mm² (Extra Improved Plow Steel), dan 2160n/mm² (Extra Extra Improved Plow Steel).
- Tipe Inti (Core Wire Rope)
Inti ini adalah fondasi dari sebuah wire rope; jenis bahan inti akan memberikan perbedaan untuk kelenturan dan beban normal pada saat penggunaan. Ada 3 tipe inti dari wire rope ini: Fiber Core (FC), Independent Wire Rope Core (IWRC), Wire Strand Core (WSC).
3 Komponen Dasar Wire Rope

Meskipun wire rope hanya terdiri dari 3 komponen dasar, tetapi menjadi bervariasi lebih komplek dalam konfigurasinya, untuk menghasilkan wire rope yang dibuat untuk tujuan atau karakteristik tertentu. Tiga komponen dasar dari desain wire rope standarnya adalah: 1) kawat-kawat (wires) yang membentuk untaian, 2) untaian kawat-kawat (strand) yang disusun heliks di sekitar inti, dan 3) inti (core) Kawat, untuk wire rope, dibuat dalam beberapa material dan jenis; ini termasuk baja, besi, baja tahan karat, monel, dan perunggu. Secara jauh, material yang paling banyak digunakan adalah baja karbon tinggi. Ini tersedia dalam berbagai grade, masing-masing memiliki properti yang terkait dengan kurva dasar untuk kawat tali baja. Produsen wire rope memilih jenis kawat yang paling sesuai dengan persyaratan produk jadi.
Cara Membedakan Konstruksi Wire Rope
Wire rope 6×19 FC berarti bahwa tali tersebut memiliki 6 strand, dan terdapat 19 kawat dalam setiap strand, namun wire rope 6 x 19 mungkin tidak mencerminkan konstruksi sebenarnya, karena wire rope 6 x 21 dan 6 x 26 dianggap termasuk dalam klasifikasi 6 x 19, meskipun konstruksi keduanya tidak mengandung 19 kawat.

Tabel berikut ini menunjukkan beberapa konfigurasi wire rope paling umum yang diatur dalam klasifikasi tertentu:
Classification | Outer Strands | Wires/Strand |
6×7 | 6 | 3-14 |
6×19 | 6 | 15-26 |
6×37 | 6 | 27-49 |
6×61 | 6 | 50-74 |
6×91 | 6 | 75-109 |
7×19 | 7 | 15-26 |
7×37 | 7 | 27-49 |
8×7 | 8 | 3-14 |
8×19 | 8 | 15-26 |
8×37 | 8 | 27-49 |
8×61 | 8 | 50-74 |
Bagaimana Wire Rope Dibuat
Proses pembuatan wire rope terdiri dari beberapa tahapan yang rumit. Berikut adalah gambaran umum dari proses tersebut:

- Wire Rod Production Tahapan pertama mempersiapan bahan batang kawat baja karbon tinggi (0,35 hingga 0,85 persen karbon) dalam proses rolling panas dengan diameter yang diperlukan.
- Surface Treatment Permukaan batang kawat dibersihkan dari karat dan debu untuk memudahkan proses tarik.
- First Drawing Kawat batang ditarik untuk mencapai diameter yang diinginkan oleh mesin drawing pertama setelah membersihkan debu dan karat, menambahkan sifat mekanik yang sesuai untuk aplikasi.
- Patenting Pada tahap ini kawat-kawat yang telah ditarik ditempatkan dalam beberapa lapisan dan arah yang sama atau silang, dan diameter dipertahankan oleh sepertiga dari ukuran tali.
- Second Drawing Kawat yang telah di-paten ditarik lagi untuk mendapatkan ukuran kawat akhir yang diinginkan.
- Stranding Kawat-kawat yang telah ditarik ditempatkan dalam beberapa lapisan dan arah yang sama atau silang, dan diameter dipertahankan oleh sepertiga dari ukuran tali.
- Closing Setelah selesai menyusun untaian, untaian – untaian tersebut diletakkan di atas inti (serat /fiber atau baja) yang menghasilkan rope dengan diameter yang diinginkan.
- Finishing Wire rope yang dihasilkan dapat mengalami proses finishing seperti pelapisan seng (galvanisasi), paduan seng/aluminium (misalnya mischmetal), atau pelapisan stainless steel, tergantung pada aplikasi yang diinginkan.
- Quality Control Setiap tahap produksi dan produk akhir diperiksa secara ketat untuk memastikan kualitas dan keandalan.
Proses ini menghasilkan wire rope dengan kekuatan, fleksibilitas, dan kemampuan menangani tegangan lentur.
Jadi, secara teori, sangat mudah untuk memproduksi wire rope. Namun, ada banyak detail rumit lain nya yang harus dipantau dan dikendalikan, harus dikerjakan oleh personel.
Perhatian dengan teliti, karena detail di setiap langkah sangat penting untuk memastikan produk akhir memenuhi standar keamanan dan performa yang diinginkan.
Bahan Wire Rope
Berikut adalah beberapa bahan logam yang umum digunakan untuk membuat wire rope:
- Bright Steel (Baja Tidak Dilapisi):
- Deskripsi: Kawat bright steel tidak memiliki lapisan dan dirancang untuk tidak berputar saat mengangkat beban. Dalam perkembangannya di masyarakat muncul istilah Ungalvanized untuk jenis Wire Rope ini ·
- Karakteristik: – Tahan rotasi. – Ditarik dari batangan hot rolled yang diolah sesuai toleransi dimensi dan sifat mekanis yang spesifik.
2. Galvanized Steel (Baja Galvanis):
- Deskripsi: Kawat galvanized steel memiliki lapisan seng / galvanis untuk ketahanan terhadap korosi.
- Karakteristik: – Kekuatan dan daya tahan yang setara dengan bright steel. – Tahan karat. – Fleksibel dan ekonomis di kondisi lingkungan yang agak keras.
3. Stainless Steel:
- Deskripsi: Stainless steel tidak memiliki kekuatan yang setara dengan bright steel atau galvanized steel, tetapi tahan terhadap noda, aus, karat, dan korosi.
- Karakteristik: – Tahan korosi. – Umumnya lebih mahal tetapi memberikan umur pakai yang lebih panjang dan kinerja yang luar biasa.
4. Copper (Tembaga):
- Deskripsi: Kawat tembaga digunakan terutama untuk aplikasi listrik karena sifat listriknya yang baik.
- Karakteristik: – Daya tahan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap getaran. – Terutama digunakan di lingkungan di mana sifat listrik sangat penting.
Penting untuk memilih bahan wire rope yang sesuai dengan kebutuhan tertentu dan lingkungan di mana akan digunakan. Kualitas dan karakteristik bahan memiliki dampak langsung pada kekuatan, daya tahan, dan kinerja wire rope.
Pelumas Wire Rope
Proses pelumasan wire rope dimulai selama pembuatannya dan berlanjut selama penggunaannya. Pelumasan ini dilakukan untuk mengurangi gesekan yang dialaminya dan memberikan perlindungan terhadap korosi.
Pelumasan berkelanjutan meningkatkan umur pakai wire rope dengan mencegahnya menjadi kering, berkarat, dan putus.
2 Type Pelumas (lubrikasi) Wire Rope
- Pelumas Penetrasi (Penetrating): Menyusup ke dalam wire rope dan meresap ke inti di mana mereka menguap membentuk lapisan tebal.
- Pelapis (Coating): Menutupi dan menutupi permukaan luar wire rope.
Aplikasi Lubrikasi pada Wire Rope
- Pada inti serat, pelumas diserap dan berfungsi sebagai reservoir yang mempertahankan pelumas untuk jangka waktu yang lebih lama.
- Pada inti logam, pelumas diaplikasikan saat kawat dipilin menjadi strand untuk memberikan saturasi dan cakupan penuh pada kawat.
Jenis-jenis Pelumas (Lubricant) Wire Rope:
- Senyawa Petrolatum (Petrolatum Compounds): Transparan, tahan korosi, dan tahan air. Dapat digunakan dalam bentuk setengah padat atau cair.
- Senyawa Asfalt (Asphaltic Compounds): Campuran minyak berbasis mineral dengan bitumen, menciptakan pelumas lengket dengan viskositas tinggi.
- Greases: Terdiri dari minyak, penguat, dan aditif. Banyak tipe gemuk, seperti natrium, litium, dan kompleks litium, digunakan sebagai pelumas wire rope.
- Minyak Nabati (Vegetable Oils): Penetrasi terdalam dan mudah digunakan. Tambahannya memberikan sifat penetrasi yang diperlukan.
Pemilihan Pelumas Wire Rope
- Bergantung pada tipe inti (core) wire rope dan lingkungan operasionalnya.
- Tindakan kombinasi, seperti penggunaan pelumas penetrasi untuk meresap inti, diikuti dengan coating untuk menyegel dan melindungi permukaan luar, direkomendasikan.
Fungsi dan Kegunaan Utama Pelumas
- Mengurangi gesekan antar kawat.
- Melindungi dari korosi dan memberikan pelumasan di inti dan kawat dalam, serta pada permukaan luar.
Pentingnya Pelumasan Berkala
- Pemeliharaan rutin, termasuk pelumasan secara teratur, membantu memperpanjang umur pakai dan memastikan kinerja optimal wire rope.
- Pemeliharaan lapangan diperlukan karena kehilangan pelumas asli akibat pembebanan, lenturan, dan peregangan kawat.
Pembagian Jenis Wire Rope dari Bahan dan Cara Pembuatan
Wire rope merupakan komponen vital dalam berbagai industri, menawarkan kekuatan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk berbagai aplikasi. Dalam dunia wire rope, kita menemui beberapa jenis yang memiliki karakteristik unik.
Dari galvanized yang tahan korosi hingga ungalvanized yang ekonomis, dari coated yang memberikan perlindungan tambahan hingga stainless steel yang menonjolkan ketahanan terhadap korosi tinggi. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai masing-masing jenis wire rope ini, memahami kelebihan, kelemahan, serta penggunaan mereka di berbagai sektor industri.
1. Galvanized Wire Rope (Wire Rope Berlapis Seng):
Galvanized wire rope adalah jenis wire rope baja yang dilapisi dengan lapisan seng (galvanis) melalui proses galvanisasi, dan tampilannya lebih mengkilap.
Keunggulan:
– Tahan korosi: Menawarkan kualitas tahan korosi yang baik.
– Kekuatan: Lebih kuat dan toleran terhadap elemen korosif.
– Harga terjangkau: Lebih murah dibandingkan beberapa jenis wire rope lainnya.
Kelemahan:
– Kekuatan lebih rendah: Lebih lemah daripada jenis wire rope stainless steel.
– Bobot lebih berat: Proses galvanisasi meningkatkan berat wire rope.
– Kurang fleksibel: Kurang fleksibel untuk digerakkan.
Penggunaan di Industri:
Digunakan di industri perkapalan, perikanan, minyak dan gas, komunikasi, dan konstruksi.
2. Ungalvanized Wire Rope (Wire Rope Tanpa Lapisan Galvanis):
Ungalvanized wire rope adalah wire rope baja tanpa lapisan galvanis pada proses finishing.
Keunggulan:
– Harga terjangkau: Ekonomis.
– Kekuatan: Sangat kuat dan tahan lama.
– Fleksibilitas: Fleksibel dan mudah digerakkan.
Kelemahan:
– Rentan korosi: Mudah mengalami korosi tanpa pelapisan.
– Perawatan lebih intensif: Memerlukan lebih banyak perawatan.
Penggunaan di Industri:
Banyak digunakan di industri umum, seperti tali derek, tali winch, wire rope, dan aplikasi tali-temali.
3. Coated Wire Rope (Wire Rope Berlapis Plastik PVC atau Nylon):
Coated wire rope adalah tipe wire rope yang dilapisi dengan bahan plastik seperti PVC atau nylon untuk mencegah korosi sambil tetap mempertahankan fleksibilitas tinggi.
Keunggulan:
– Tahan korosi: Lapisan plastik meningkatkan ketahanan korosi.
– Fleksibilitas: Tinggi dengan daya tahan yang baik.
– Harga terjangkau: Lebih ekonomis.
Kelemahan:
– Pengecekan rutin diperlukan: Untuk memastikan lapisan tidak terkelupas.
– Rentan pada inti wire rope: Pada kondisi tertentu.
Penggunaan di Industri:
– PVC coated: Untuk pagar pembatas, kabel keamanan, dan tali penghalang.
– Nylon coated: Digunakan di jalur pangalengan, kabel gymnasium, dan kabel keamanan.
4. Stainless Steel Wire Rope (Wire Rope Baja Tahan Karat):
Stainless steel wire rope adalah wire rope baja yang terbuat dari paduan tahan karat dan memiliki tingkat ketahanan korosi yang tinggi.
Keunggulan:
– Tahan korosi: Sangat tahan terhadap korosi dan bahan kimia.
– Kekuatan: Tinggi, tidak mudah kendur.
– Fleksibilitas: Sangat baik dan kuat.
Kelemahan:
– Harga lebih mahal: Lebih mahal dibandingkan dengan beberapa jenis wire rope.
Penggunaan di Industri:
Digunakan di industri kelautan, otomotif, makanan, dan lingkungan yang memerlukan ketahanan terhadap korosi tinggi.
Penerapan & Penggunaan Wire Rope
Wire rope digunakan secara luas di berbagai sektor dan aplikasi, menawarkan kekuatan, daya tahan, dan kinerja yang luar biasa. Berikut adalah beberapa penggunaan utama wire rope:
- Pengangkatan Beban (Hoisting) Penggunaan paling umum adalah sebagai bagian dari derek, terutama di industri konstruksi dan pengangkatan barang berat. Wire Rope membentuk komponen utama dalam mengangkat beban berat di crane dan derek.
- Industri Penerbangan Digunakan dalam kendaraan udara untuk mengendalikan pedal, tuas, dan konektor di kokpit. Wire rope membantu mengontrol berbagai mekanisme dan sistem di pesawat.
- Otomotif Diterapkan dalam berbagai bagian kendaraan, termasuk penggunaan sebagai penguat pada ban, serta dalam produksi berbagai komponen seperti kabel, knalpot, dan per.
- Konstruksi Rumah Tangga Dipergunakan untuk mendukung struktur rumah seperti tangga, pagar, dan dek. Juga digunakan secara kreatif untuk keperluan hiasan seperti menggantungkan tanaman.
- Industri Minyak dan Gas Wire Rope esensial dalam pengeboran minyak dan gas untuk mengangkat peralatan berat dan mendukung struktur rig.
- Transportasi Kabel (Cable Cars) Dipakai dalam sistem transportasi kabel, seperti kereta gantung dan funicular di pegunungan dan kota tertentu.
- Industri Makanan dan Minuman Digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban berat dalam proses produksi, terutama dalam anggur dan industri pengolahan makanan.
- Hiburan dan Rekreasi Memberikan dukungan dalam wahana hiburan, termasuk roller coaster dan kereta gantung di taman hiburan. Juga digunakan dalam olahraga ekstrem dan kegiatan rekreasi.
- Industri Film Digunakan dalam penyusunan rigging untuk menciptakan efek khusus dalam film, seperti aksi laga dan pengangkatan aktor di udara.
- Teater / Panggung Pertunjukan Penting dalam dunia teater untuk mengangkat tirai, mendukung properti panggung, dan menyelenggarakan efek dramatis dalam pertunjukan langsung.
- Manufaktur Diterapkan dalam proses manufaktur untuk memindahkan bahan dan komponen berat, serta dalam penyusunan dan perakitan berbagai produk.
- Pertambangan Digunakan untuk berbagai keperluan di industri pertambangan, termasuk pengangkatan dan transportasi material berat.
- Pertanian Dalam konteks pertanian, wire rope dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk membangun struktur dan mengangkat beban.
- Maritim dan Navigasi Berperan dalam dunia pelayaran, seperti penggunaan pada kapal dan pelabuhan untuk berbagai keperluan, termasuk mengamankan kapal dan angkat beban di pelabuhan.
- Telekomunikasi Digunakan dalam menara telekomunikasi untuk mendukung antena dan peralatan lainnya.
Wire rope, dengan kekuatannya yang luar biasa, memberikan kontribusi besar di berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan pengangkatan, dukungan struktural, dan keperluan teknis lainnya.
Penyebab Kerusakan pada Wire Rope
Wire rope, meskipun tahan lama dan kuat, dapat mengalami kerusakan jika tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu wire rope sebaiknya dijadwalkan untuk diinspeksi secara teratur dan terjadwal. Beberapa penyebab kerusakan wire rope antara lain:
- Guide Rollers: Guide Rollers yang kasar dan tidak rata dapat merusak dan menyebabkan goresan pada wire rope. Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memastikan kondisi yang baik.
- Kelelahan (Fatigue): Pembengkokan berulang saat wire rope melewati katrol dapat menyebabkan retak atau putus. Retakan dan pecahnya diperparah dengan pergerakan masuk dan keluarnya alur drum. Biasanya, kerusakan terjadi di permukaan dan terlihat. Begitu muncul, ia berakselerasi hingga ke inti tali.
- Birdcage (Jaring Burung): Patah dengan pola seperti jaring burung atau mesh dapat membahayakan integritas struktural wire rope.
- Pakai Lokal (Localized Wear): Abrazi lokal, terutama pada kontak dengan katrol, bisa melemahkan wire rope secara bertahap.
- Penyusutan Drum (Drum Crushing): Penyusutan drum terjadi saat wire rope diulur pada drum dengan diameter lebih kecil dari yang direkomendasikan, menyebabkan kerusakan pada wire rope.
- Patah Internal (Internal Breaks): Patah internal terjadi karena ausnya lapisan dalam dan luar wire rope dari gerakan relatif antar kawat.
- Kerutan Kawat (Kinked Wire): Kerutan muncul akibat pemutaratan, pembengkokan, atau torsi berlebihan, melemahkan daya dukung wire rope.
- Korosi (Corrosion): Korosi, reaksi dengan faktor lingkungan seperti kelembaban atau bahan kimia, melemahkan tali dan dapat sulit terdeteksi.
- Penguncian Beban (Load Locking): Beban yang tiba-tiba dihentikan dapat menyebabkan penguncian beban, meningkatkan tekanan pada wire rope dan potensial merusaknya.
- Pemanasan Berlebih (Overheating): Pemanasan berlebih saat penggunaan berlebihan atau friksi berlebihan dapat melemahkan struktur wire rope.
- Bengkok Berlebih (Excessive Bending): Pembengkokan yang berlebihan dapat menyebabkan kerutan atau deformasi, melemahkan integritas wire rope.
- Pemasangan yang Tidak Tepat (Improper Installation): Pemasangan yang tidak benar, termasuk pelepasan beban yang tidak terkendali, dapat merusak wire rope.
- Ketegangan yang Tidak Seimbang (Unbalanced Tension): Ketegangan yang tidak merata pada wire rope dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata, mempercepat kelelahan.
- Pemutusan Beban yang Tidak Tepat (Improper Load Release): Pelepasan beban yang tidak tepat dapat menciptakan beban tiba-tiba yang merusak wire rope.
- Ketidaksesuaian Tali dengan Aplikasi (Mismatch with Application): Menggunakan wire rope yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau aplikasi dapat menyebabkan kerusakan.
Pemeliharaan teratur, pemeriksaan, dan pelumasan (lubrikasi) yang baik sangat penting untuk memastikan wire rope tetap aman dan berkinerja baik. Berbagai faktor ini harus dipertimbangkan agar dapat mencegah kerusakan dan memperpanjang umur pakai wire rope.
Pemeliharaan Wire Rope ( Wire Rope Maintenance)
Pemeliharaan wire rope yang baik melibatkan serangkaian tindakan untuk memastikan kelayakan, keamanan, dan umur panjang penggunnaannya. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam melakukan pemeliharaan wire rope:
- Penyimpanan yang Baik – Pastikan penyimpanan wire rope dilakukan di tempat yang bersih, sejuk, kering, dan berventilasi baik. – Hindari kontak langsung dengan lantai dan lindungi dari air, debu, atau uap kimia. – Saat penyimpanan jangka panjang, lakukan pelumasan berkala dan putar drum secara terbalik untuk mencegah tumpahan grease.
- Pelumasan Berkal – Lakukan pelumasan secara berkala untuk mencegah korosi dan mengurangi gesekan internal. – Gunakan alat pelumasan tekanan untuk membersihkan dan melumasi rope secara efisien. – Pilih jenis grease yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan persyaratan kerja wire rope. |
- Pembersihan – Bersihkan wire rope secara teratur menggunakan sikat kawat dan petroleum atau agen pembersih lainnya. – Pembersihan yang optimal membantu memperpanjang umur layanan dan menjaga keamanan operasional.
- Pemutaran yang Benar – Pastikan permukaan drum bersih, halus, dan kering saat memutar wire rope. – Hindari pemutaran yang tidak benar yang dapat menyebabkan wire rope terjalar atau rata saat kontak dengan lapisan lainnya.
- Inspeksi Rutin Wire Rope – Lakukan inspeksi rutin secara visual untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan atau keausan. – Perhatikan tanda-tanda seperti birdcaging, korosi, atau kinked wire. – Gantilah bagian yang rusak atau aus untuk mencegah kegagalan yang mungkin membahayakan.
- Penanganan yang Hati-hati – Hindari pemakaian berlebihan atau beban yang melebihi kapasitas wire rope. – Pastikan penanganan dan pengoperasian dilakukan sesuai dengan pedoman penggunaan yang disarankan oleh produsen.
- Pelatihan dan Kesadaran – Latih operator dan staf terlibat dalam penanganan dan pemeliharaan wire rope. – Tingkatkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan rutin untuk menjaga keamanan dan kinerja optimal.
Penting untuk dicatat bahwa instruksi dan pedoman pemeliharaan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lingkungan kerja wire rope. Selalu ikuti petunjuk dari produsen dan pertimbangkan faktor-faktor seperti beban kerja, kecepatan, dan kondisi lingkungan.
Melakukan Inspeksi Visual Wire Rope
Inspeksi visual (visual inspection) pada wire rope adalah langkah krusial dalam memastikan keamanan dan kinerja optimal dari wire rope tersebut. Berdasarkan pengetahuan dan informasi yang telah disediakan, berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan inspeksi visual wire rope:
Langkah 1: Inspeksi Visual untuk Distorsi

Kerusakan pada wire rope bisa terjadi akibat beban yang diterapkan atau dilepaskan secara tiba-tiba (shock loading) atau torsi yang diberikan secara paksa. Distorsi bisa berupa gelombang, bird-caging, pemindahan atau retak inti rope, kinking, serta pembengkakan atau penyempitan lokal. Meskipun tidak semua distorsi membuat wire rope berbahaya, mereka dapat menyebabkan keausan yang tidak merata. Wire rope yang sudah mengalami kerusakan parah sebaiknya segera diganti.
Langkah 2: Uji Kain Lap – Pemeriksaan Kain Lap dan Visual
Metode ini melibatkan menarik kain lap sepanjang wire rope untuk menemukan kawat yang putus. Jika kain lap terjebak, inspektor harus berhenti dan menilai kondisi wire rope. Meskipun ini adalah metode yang baik untuk inspeksi reguler, ini tidak boleh menjadi satu-satunya metode, dan perlu dilakukan dengan hati-hati ekstrem.

Tip: Ketika menemukan ujung kawat yang menonjol, tekuklah mundur bolak-balik secara manual, sampai terlepas dari kawat. Hal ini dilakukan untuk melindungi kawat tetangga dari keausan.
Langkah 3: Perhitungan Diameter Wire Rope
Pengurangan diameter pada wire rope dapat terjadi karena berbagai faktor seperti abrasion, kehilangan massa inti, korosi, atau kegagalan kawat dalam.

keterangan gbr: a) cara yang benar, b) cara yang salah
Untuk mengukur diameter yang akurat, ukur rope pada tiga titik yang berbeda setidaknya 5 kaki terpisah. Pengurangan diameter sebesar ⅓ atau lebih menunjukkan bahwa wire rope harus segera diganti.
Langkah 4: Pengecekan Abrasion, Korosi, Pitting, & Pelumasan
Pemeriksaan fokus pada abrasion atau korosi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan. Tiga tahap kerusakan mungkin muncul: tanpa korosi, tanda-tanda oksidasi permukaan, atau kawat yang kendor dan pitting berat.
Kerusakan yang terjadi biasanya akibat jarangnya dilakukan pemeriksaan atau pelumasan wire rope yang tidak memadai. Tindakan selanjutnya akan tergantung pada tahap kerusakan tersebut.
Selama inspeksi yang fokus pada korosi, tiga tahap kerusakan mungkin muncul:
- Setelah membersihkan, tidak ada korosi yang terdeteksi. – Tidak perlu tindakan.
- Ada tanda-tanda oksidasi permukaan dan wire rope kasar saat disentuh. – Bersihkan, beri pelumas, dan periksa rope secara teratur.
- Ada kawat yang kendor dan pitting berat yang dapat menyebabkan patahnya rope. – Hentikan penggunaan wire rope segera.
Penting untuk dicatat, wire rope dalam penggunaan industri, bahwa inspeksi wire rope sebaiknya dilakukan oleh inspector profesional berlisensi atau perusahaan inspeksi yang kompeten. Setelah inspeksi, biasanya inspektor mengeluarkan sertifikat hasil inspeksi, sebagai bukti bahwa wire rope telah diperiksa dan memenuhi standar keselamatan.
Kapan Waktunya Sebuah Wire Rope Harus Diganti atau Dihentikan Penggunaannya?
Ada beberapa standar yang bisa dijadikan patokan, untuk mengidentifikasi apakah wire rope masih layak digunakan atau tidak. Kami uraikan secara umum saja, berikut beberapa kondisi dimana wire rope harus segera diganti:

- Tag sling yang hilang atau sudah tidak jelas terbaca Jika tag hilang atau tidak jelas, pemeriksa harus menarik sling dari layanan dan mengirimkannya ke produsen untuk sertifikasi, penandaan, dan pengujian yang saat ini atau diperbarui.
- Kawat Patah/Putus Untuk grommet yang dibuat dari strand dan sling satu bagian, sepuluh kawat yang patah secara acak dalam satu tumpukan tali, atau 5 kawat yang patah/putus dalam satu sling 3 atau lebih kabel putus dalam satu untaian/strand, tergantung menggunakan standar yang mana.
- Distorsi Kink, penekukan (crushing), birdcaging, atau kerusakan lain yang merusak struktur tali. Hal utama yang harus dicari adalah kawat-kawat atau serat yang tertekan keluar menonjol dari posisi asli mereka dalam tali.
- Kerusakan Akibat Panas Ditandai dengan perubahan warna logam, peleburan kawat, atau kehilangan/keringnya pelumas internal yang disebabkan oleh paparan panas.
- Ujung Wire Rope Yang Rusak Ujung wire rope atau bagian pengikat seperti Wire Rope Clip atau Ferrule sudah retak, bengkok, atau patah yang disebabkan oleh penyalahgunaan, keausan, atau kerusakan.
- Hook yang Bengkok Tidak lebih dari 5 persen di atas pembukaan lengkungan normal, diukur pada titik terkecil dari bidang hook yang belum bengkok.
- Korosi Korosi parah pada wire yang telah menyebabkan pembentukan lubang seharusnya menjadi alasan untuk mengganti sling. Tetapi karat ringan pada permukaan, tidak secara substansial mempengaruhi kekuatan sling.
- Pulled Eye Splices Bukti bahwa eye splices telah meluncur longgar, tali yang tertarik bergerak, atau pelindung terlihat mengalami kerusakan serius, mungkin menjadi alasan cukup untuk tidak lagi digunakan.
- Tidak Seimbang Sebab kerusakan yang sangat umum adalah kink yang terbentuk akibat tarikan melingkar saat menggunakan sling, sehingga menyebabkan kawat dan serat menjadi terdeformasi dan tertekan keluar dari posisi awalnya. Ini menyebebkan sling tidak seimbang dan mengurangi kekuatannya.
- Kink Kink yang merupakan kerusakan pada wire rope, yang membuatnya menjadi tertekuk, terjadi karena penggunaan dan penyimpanan yang tidak tepat. Kerusakan ini tidak dapat diperbaiki dan sling harus ditarik dari layanan.
- Doglegs Adalah kondisi dimana wire rope menekuk permanen yang disebabkan oleh penggunaan atau penanganan yang tidak benar. Jika dogleg parah, wire rope / sling harus ditarik dari penggunaan. Jika dogleg ringan (tanpa distorsi strand) dan tidak dapat diamati ketika sling berada di bawah tegangan, bisa segera diperiksa oleh inspektor.
Penyedia Wire Rope Terpercaya: Temukan Keberagaman dan Kualitas Unggul di AllLiftingStore.Com
AllLiftingStore.Com, sebagai distributor wire rope berbagai ukuran lengkap, dan juga peralatan lifting, menawarkan solusi lengkap untuk kebutuhan Anda. Dengan beragam jenis wire rope, mulai dari yang galvanized, ungalvanized, coated, hingga stainless steel, kami memastikan keberagaman produk untuk memenuhi standar kualitas tertinggi.
Temukan pilihan inti seperti fibre core, IWRC, dan wire strand core dengan merek-merek terpercaya. Kami bukan hanya sekadar menyediakan wire rope, tetapi juga menyajikan berbagai perangkat dan aksesori wire rope lainnya.
Semua Peralatan Lifting di AllLiftingStore.Com, dilengkapi dengan Sertifikat Inspeksi
Percayakan kebutuhan lifting Anda kepada AllLiftingStore.Com, tempatnya untuk kualitas, keberagaman, dan keandalan dalam dunia wire rope dan peralatan lifting. Kami bangga menyediakan perangkat-perangkat wire rope berkualitas tinggi dengan harga bersaing, yang semuanya dilengkapi dengan sertifikat inspeksi, menjamin keamanan dan kualitas terbaik untuk setiap pembelian Anda.
Tuliskan Komentar